bas (bus) kayu karimun, masa lalu dan kini...
Kamis, 15 Maret 2012
Senin, 13 Februari 2012
bas karimun tempo dulu
bas (bis) kayu yang tidak ketinggalan jaman
bas dulu bas sekarang
jalan naik bas kayu bang
banyak kenangan yang selalu dikenang
cerite atok tempoe doeloe...
Sejak tahun '70-an hingga kini, kata BAS (masyarakat karimun, di kepulauan riau telah mengenal beberapa istilah dan pembendaharaan kata dari bahasa inggris yang selalu digunakan dalam tutur kata hariannya. Bas dari ucapan bahasa inggris dari kata 'bus') menjadi sarana transfortasi bagi angkutan massa bagi rakyat karimun. Bas demikian hanya ada satu di seluruh dunia karena identitasnya yang unik dan menarik, yang beradaptasi dari lori (truck) menjadi bas/bis untuk kebutuhan masyarakat Karimun (ibarat mobil dari bis mini menjadi angkot/oplet).
Karena masyarakat saat itu belum memiliki angkutan massa sehingga timbul ide yang sungguh bagus untuk menciptakan bas tersebut. Hal ini bermula, dari suatu daerah yang namanya Prayun, Kundur (tepatnya di Pulau Kundur, bagian dari Kabupaten Karimun saat ini) dimana bas direka untuk membawa karyawan perusahaan Timah (saat itu namanya PN Timah). Sejalan dengan itu, masyarakat setempat secara bersamaan mula menggunakan kendaraan bas tersebut untuk tujuan "nambang" (angkutan umum) antara Prayun ke Tanjung Batu.
Bersamaan fungsinya di Prayun maka di Tanjung Balai (Pulau Karimun) bas mulai difungsikan dan dimanfaatkan dengan maksud yang sama (karena saat itu juga, PN Timah juga beroperasi di wilayah tersebut). Bahkan, kehadiran bas jauh lebih baik di Pulau Karimun daripada Kundur. Sehingga, banyak bas diminta pemesanannya dalam jumlah yang lebih besar untuk dibawa ke Karimun. Hal ini, selain masyarakat Karimun lebih banyak, juga perusahaan-perusahaan tambangnya juga lebih banyak.
Ia masih terus ada walau jaman terus berubah, yang hingga saat ini telah berusia hampir 45 tahun dengan membawa 'baju' dan 'gaya' yang khas.
Bersamaan fungsinya di Prayun maka di Tanjung Balai (Pulau Karimun) bas mulai difungsikan dan dimanfaatkan dengan maksud yang sama (karena saat itu juga, PN Timah juga beroperasi di wilayah tersebut). Bahkan, kehadiran bas jauh lebih baik di Pulau Karimun daripada Kundur. Sehingga, banyak bas diminta pemesanannya dalam jumlah yang lebih besar untuk dibawa ke Karimun. Hal ini, selain masyarakat Karimun lebih banyak, juga perusahaan-perusahaan tambangnya juga lebih banyak.
Ia masih terus ada walau jaman terus berubah, yang hingga saat ini telah berusia hampir 45 tahun dengan membawa 'baju' dan 'gaya' yang khas.
Konstruksi kayu yang dominan dari bas telah memberikan identitas tersendiri sehingga ia dikenal dengan 'bas kayu'.
terima kasih,
eenra_msy@yahoo.co.id
Langganan:
Komentar (Atom)